WONOGIRI, albarru.ponpes.id – Pada akhir Juni lalu, Gugus Tugas Covid-19 Nasional mengumumkan 38 daerah di Indonesia yang berhasil keluar dari zona kuning dan menjadi zona hijau Covid-19. Salah satunya adalah Kabupaten Wonogiri. Setelah nihil dari kasus positif Covid-19, kini dikejutkan kasus baru, dalam jumlah besar. Hingga Senin (20/7/2020) Kluster baru yang terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 38 orang yakni penghuni Pondok Pesantren Sempon, Kecamatan Jatisrono.

Untuk mencegah merebaknya virus corona di wilayahnya, Pemerintah Desa Bulusulur Kecamatan Wonogiri menggandeng BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Wonogiri serta Pengurus Pondok Pesantren Al Barru, Bulusulur, Wonogiri bersatu melakukan penyemprotan cairan desinfektan di lingkungan Pondok Pesantren Al Barru pada hari Kamis, 23 Juli 2020.
Kepala Desa Bulusulur, Dwi Prasetyo, S.T mengatakan saat ini pihaknya mencanangkan Program Desa Lawan Covid-19. Salah satu aksinya adalah melaksanakan penyemprotan desinfektan secara berkala di area pemukiman. “Intinya kita Pemerintah Desa Bulusulur mengajak masyarakat untuk melawan covid-19 dengan cara bersama-sama, tidak boleh takut dan tidak boleh khawatir. Yang jelas protokol kesehatan harus jadi kebiasaan hidup…” jelasnya saat mendampingi Tim dari BPBD melakukan penyemprotan desinfektan di PP Al Barru, Kamis (23/7/2020).

Ia menambahkan, Pemerintah Desa Bulusulur juga mengajak kantor-kantor instansi di wilayah Desa Bulusulur untuk melaksanakan protokol kesehatan dan para ASN diwilayahnya dapat menjadi contoh dan motor penggerak untuk melawan Covid-19 diwilayah masing-masing.
Sementara itu Ketua PP Al Barru, Agung Susanto, SE mengatakan bahwa pembersihan lingkungan Pondok Pesantren secara rutin dilaksanakan setiap pagi dan sore hari, juga setiap hari jum’at pagi kebersihan total dengan menguras bak mandi. “Ini upaya kami menjaga ponpes Al Barru tetap steril, sehat. Kami juga mengajak para santri untuk terus menjaga kebersihan, dan apabila mengalami gejala badan kurang sehat dapat segera memeriksa kesehatan,” terangnya.
Ia menambahkan hingga saat ini ponpesnya dalam kondisi aman. Pengurus pondok mengambil langkah untuk meniadakan kunjungan wali santri/tamu, guna meminimalisir interaksi dengan pihak luar. Pembelajaran pun dilakukan dengan sistem daring atau online. (adm/ag).
Add Comment